Postingan

PEREMPUAN YG DILANDA KESIALAN PULA KEBERUNTUNGAN

Gambar
  Play the game. Mungkin itu adalah kata yang paling tepat untuk menggambarkan semuanya, tak ada buket bunga, ataupun dinner bersama. Yang ada hanya seporsi seblak dan sebungkus es cekek dengan nuansa makan diliputi rasa kepedasan di sekujur lidah. Jika mereka bertanya, "untuk apa semua ini?" Maka aku (dengan rendah dirinya) menjawab, "Ah, hanya makan-makan saja, tak ada apa-apa," sungguh naif bukan? Namun, (tentunya) mereka tak langsung percaya begitu saja. Ucapan selamat silih berdatangan, dari orang-orang yang entah memang bahagia atau sekedar formalitas belaka, aku tak tau. Sisanya? Mungin sedang memendam amarah sebab dirasa mereka lebih layak mendapatkan semua ini dibandingkan aku. Namun, bukankah kadang dunia memang berlaku tak adil? Nyatanya semua ini bukanlah akhir dari segala kisah, justru itu adalah awal dari segalanya. Awal dari cerita yang bahkan aku sendiri tak tau bagaimana alurnya. Takut sekaligus bahagia. Takut akan ketidaknyamanan serta ketidakpaha...

TARIAN IRONIS

Gambar
Duhai pencipta bumantara dan seisinya, bolehkah aku mengelu untuk sekali ini saja? Diri ini agaknya mulai jengah perihal realita. Kekecewaan, keputusasaan, pula hal-hal yang tak semestinya mulai berdatangan silih berganti dengan tak keruan. Akankah realita memang semenyakitkan ini? Jikalau boleh jujur, nyatanya aku tak mampu bertahan dari semua ini. Bayang-bayang ketidakmampuan silih berganti menghantuiku, pula ingatan kegagalan yang mampu membuatku hendak menyerah di tengah jalan. Duhai sang pencipta alam raya, harus bagaimanakah diri ini? Ingin ku berteriak sekencang-kencangnya agar seisi alam raya tau bahwa diri ini sedang menderita. Ingin ku menangis sejadi-jadinya agar bumi pertiwi tau bahwa diri ini sedang tak baik-baik saja. Namun, aku kembali tersadar, siapakah diri ini? Mengapa dengan congkaknya percaya jikalau seisi alam raya akan ironi mendengar nyanyian piluku.

KOMPLEKS

 Manusia itu rumit, ibarat suatu kalimat tunggal namun bermakna ganda. Suatu kesederhanaan dengan upaya komplek nan pelik. Bahkan, mereka juga rumit dan sukar untuk dimengerti. Mau menang sendiri namun tetap ingin ada di garda terdepan dalam upaya mencari muka.    Bukankah kita telah diberi rupa oleh Tuhan? Lantas mengapa mereka masih saja mencari prasangka baik dan perspektif menawan oleh sesamanya? Bukankah itu serakah? Atau memang itu sudah sewajarnya terjadi?   kita memang hidup di masa dimana semua insan hanya mementingkan diri dan mengesampingkan jerit tangis lainnya. Ironis memang. Namun apa boleh buat, semua terlanjur terjadi dan seolah memang benar pula lumrah adanya.

TOXIC ENVIRONMENT

 Memang benar ya kalau lingkungan yang toxic itu gak sehat banget. Mau sekuat dan seusaha apapun kita buat menghindari dan gak terjerumus, pasti mau gak mau kita bakal ikut-ikutan. Tapi kan kita punya kehendak atas diri kita sendiri? Iya tau, tapi namanya juga lingkungan, lama kelamaan pasti bakal terjerumus juga. Ibaranya gini, kamu ada di tengah sungai yang arusnya deras banget, benar-benar deras, kamu yakin gak akan terseret arusnya?  Ya bisa aja sih kamu tetap bertahan, tapi gak mungkin dong kamu gak akan goyah sedikitpun. Mau sekuat apapun kamu bertahan di arus deras itu, lama kelamaan kamu bakal terseret arusnya juga. Nah itu sama halnya dengan lingkungan toxic di sekitar kita. Mau sekuat apapun kita, lama kelamaan juga bakal terseret juga. Kenapa? Karena lingkungan memang pengaruhnya amat besar, karena lingkunganlah yang setiap harinya kita temui. Lingkungan toxic memang gak sehat, tapi aku tau gak akan mudah buat keluar dari hal tersebut, lebih-lebih jika kita sudah te...